Another blunder - more to come?
After 'not-so-well-thought-out' comment from Malaysian Tourism Minister Tengku Adnan about bloggers, another official made another 'blog-unfriendly' comment.
If officials in a country that's relatively well-developed in the IT infrastructure like Malaysia still make this kind of comments, what about officials from other countries?
I hope the Indonesian officials learned from their neighbor's blunders. Learned not to talk trash and also learned about what is up in the 21st century.
But the indication is not that good.
Here's an email I got a few days back, claimed to be based on real interview with DPRD (House of Representatives) of East Kalimantan.
===========
LAPORAN PANDANGAN MATA DARI DPRD
Pertanyaan REPORTER: Bapak sebagai anggota DPRD, apa sudah punya e-mail?
Jawaban Anggota DPRD: Apa itu e-mail? Saya belum punya e-mail
karena masih kurang paham teknologi macam itu. Keinginan punya ada,
cuma untuk mengoperasikannya saja saya mesti tanya sana sini. Di
lingkungan Dewan ini sebenarnya sudah ada, tapi sampai sekarang tidak
dioperasikan karena tidak ada yang menggunakan.
Pertanyaan REPORTER: Bapak sebagai anggota DPRD, apa sudah punya e-mail?
Jawaban Anggota DPRD: Sekarang ini belum punya, sebab saya tidak
ingin punya nafsu besar untuk memilikinya namun tidak ada waktu untuk
melihatnya.
Pertanyaan REPORTER: Bapak sebagai anggota DPRD, apa sudah punya e-mail?
Jawaban Anggota DPRD: Saya masih pikir-pikir, karena tidak bisa
dibawa pulang, jadi kurang efektif bagi saya yang terus kerja keras, baik
di gedung Dewan maupun di rumah
Pertanyaan REPORTER: Bapak sebagai anggota DPRD, apa sudah punya e-mail?
Jawaban Anggota DPRD: Sudah, saya waktu itu sudah pernah punya.
Tetapi karena kurang efektif, sekarang sudah saya jual...
Pertanyaan REPORTER: Bapak sebagai anggota DPRD, apa sudah punya e-mail?
Jawaban Anggota DPRD: "Secara pribadi saya belum memilikinya.
Bukannya saya tidak mampu untuk membelinya, namun saya masih cinta
produk dalam negeri. Buat apa kita membanggakan produk luar, kalau
hanya untuk gagah-gahan. Lihat saja nih HP (handphone) saya, masih
model lama kan?"
Jangan dikira ini reportase fiktif lho! Benar-benar merupakan jawaban
anggota-anggota DPRD, ketika reporter kami melakukan semacam
survey di suatu DPRD-Kota di Kalimantan Timur.
Nama kotanya dan nama-nama masing-masing anggota DPRD yang
menjawab sebagai di atas, ada pada Redaksi suatu surat khabar...
|